TariKreasi Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh
Unduh PDF Unduh PDF Siapa bilang membuat koreografi tari adalah pekerjaan yang mudah? Pada dasarnya, membuat koreografi tari membutuhkan kreativitas, kesabaran, dan kerja keras yang tiada habisnya! Seorang koreograf tidak akan mampu menciptakan gerakan tari yang sempurna jika tidak membiarkan musik menginspirasinya. Jika ingin menjadi seorang koreograf yang hebat, pastikan Anda tidak hanya membuat gerakan yang berkualitas, tetapi juga memercayai kemampuan diri dan seluruh penari yang terlibat di dalam pertunjukan; yang terpenting, bersenang-senanglah! 1 Luangkan waktu untuk memikirkan konsep gerakan. Apakah ada pesan, nuansa, atau emosi tertentu yang ingin Anda tampilkan melalui tarian tersebut? Catat seluruh ide yang muncul di atas selembar kertas atau aplikasi ponsel. Jadikan catatan tersebut sebagai acuan dan inspirasi Anda dalam membuat koreografi.[1] Cari inspirasi dari penampilan penari lain. Luangkan waktu untuk menonton orang-orang yang menari di jalanan, video YouTube, atau pertunjukan tari lainnya. Tonton pula video-video pertunjukan musikal klasik dan modern untuk memperkaya ide Anda. 2Pertimbangkan lokasi dan konsep pertunjukan, serta calon audiensi Anda. Pastikan koreografi yang Anda buat relevan untuk calon audiensi Anda. Siapa orang-orang yang nantinya akan menonton pertunjukan tersebut? Tarian seperti apa yang ingin mereka lihat? Sebagai koreograf, Anda juga perlu memahami lokasi dan konsep pertunjukan sebelum membuat koreografi. Apakah para penari akan tampil di atas panggung atau di luar ruangan? Apakah koreografi yang Anda buat akan ditampilkan di sebuah pertunjukan resital atau di tengah-tengah pertunjukan basket sekolah? Jawaban dari segala pertanyaan tersebut adalah panduan bagi Anda dalam membuat koreografi. 3 Pilih jenis tarian yang akan ditampilkan. Dari segala pilihan yang terbentang di depan mata, pastikan Anda memilih jenis tarian yang paling sesuai dengan kemampuan Anda dan karakter para penari Anda. Jika berani, Anda juga boleh memadukan beberapa jenis tarian di dalam satu koreografi tari. Pilih jenis tarian yang menyenangkan dan nyaman untuk ditarikan oleh para penari Anda. 4 Pilih lagu yang sesuai. Memilih lagu untuk dijadikan latar pertunjukan tari adalah salah satu bagian penting dalam proses membuat koreografi. Misalnya, Anda bisa memilih musik klasik untuk mengiringi pertunjukan tari balet, atau musik modern dengan ritme yang lebih cepat mengiringi pertunjukan tari hiphop. Lagu yang Anda pilih juga harus bisa memacu kreativitas, memotivasi Anda atau para penari untuk bergerak, dan menarik perhatian audiensi.[2] Jangan takut memilih lagu yang kurang lazim. Terkadang, Anda harus berani mengambil risiko untuk menampilkan pertunjukan yang istimewa dan tak terlupakan. Cobalah mendengarkan lagu-lagu baru atau musik yang diusung oleh penyanyi dari negara berbeda. Setelah memilih satu lagu, cobalah menonton variasi tarian yang diiringi oleh lagu tersebut. Biasanya, video-video semacam ini bisa Anda akses dengan mudah di YouTube. Tonton koreografi kelompok penari lain untuk menambah inspirasi koreografi tari Anda. Namun ingat, jangan pernah meniru koreografi yang sudah ada jika ingin menampilkan tarian yang orisinal! 5 Tentukan jumlah penari yang dibutuhkan. Apakah Anda ingin menampilkan pertunjukan tari tunggal atau duet? Atau apakah koreografi tari yang Anda buat justru lebih cocok ditarikan oleh sekelompok orang? Tentukan jumlah penari yang dibutuhkan agar pesan yang tersirat dalam koreografi Anda dapat tersampaikan secara lebih akurat. Bersikaplah fleksibel! Jika para penari Anda adalah sukarelawan, kemungkinan besar jumlahnya tidak akan sebanyak yang Anda harapkan. Iklan 1 Dengarkan lagu yang Anda pilih berkali-kali. Memahami lagu secara menyeluruh adalah bagian penting dalam proses membuat koreografi tari. Dengarkan lagu tersebut berkali-kali, berfokuslah pada berbagai aspek yang berbeda, dan berusahalah meresapi ritme serta harmonisasinya. Biarkan musik tersebut menginspirasi koreografi tari Anda! Dengarkan lagu tersebut saat Anda sedang berkendara dari dan menuju kantor. Dengarkan pula lagu tersebut saat Anda sedang berolahraga. Cobalah memperlambat ritmenya. Manfaatkan kecanggihan aplikasi atau perangkat lunak lainnya untuk memperlambat ritme lagu yang Anda dengarkan; melakukannya akan memudahkan Anda membuat gerakan tari secara lebih mendetail. Saat mendengarkannya, Anda mungkin juga perlu memperlambat gerakan tubuh terlebih dahulu. 2Pahami setiap bagian lagu. Setelah mendengarkan lagunya berkali-kali, mulailah menganalisisnya. Bagi lagu tersebut ke dalam beberapa bagian; beri nama untuk setiap bagian dan pahami perulangannya. Analisis pula nuansa, emosi, energi, dan ritme yang terkandung di dalam setiap bagian lagu. 3 Pahami genrenya. Akrabkan diri Anda dengan genre lagu dan tarian yang sudah dipilih. Sebelum membuat koreografi, pastikan Anda sudah terlebih dahulu mengetahui aturan dasar dalam menari termasuk gerakan-gerakan paling mendasar dalam tarian yang paling sederhana. Pastikan pula seluruh gerakan yang Anda buat tidak hanya sesuai dengan genre tarian, tetapi juga cocok dengan ritme dan nuansa lagunya. Manfaatkan kiat-kiat di bawah ini sebagai panduan untuk membuat koreografi tari Pelajari koreografi tari dari genre yang sama. Cari video Youtube mengenai tarian hip-hop, tango, atau jenis tarian lain yang sesuai dengan genre tarian Anda. Anda bahkan bisa menonton pertunjukan penari lokal di wilayah tempat tinggal Anda. Jika ingin memperkaya konsep tarian, Anda bahkan bisa memadukan gerakan tari dari berbagai genre yang berbeda! Iklan 1 Bergeraklah. Cobalah bergerak dalam ritme, langkah, dan pola yang berbeda. Jangan takut bereksperimen dengan tarian Anda; dengan kata lain, cobalah mengombinasikan aneka gerakan dan ritme hingga membentuk berbagai pola tarian yang berbeda. Setelah itu, cobalah memasukkan gerakan-gerakan tersebut ke setiap bagian dalam lagu yang sudah dipilih. Agar tidak melupakan kombinasi gerakan yang sudah dibuat, jangan lupa merekam diri Anda saat sedang berlatih dan jadikan rekaman tersebut sebagai panduan pada latihan selanjutnya.[3] Jika gerakan yang dibuat terasa cocok dan layak digunakan, jangan lupa memberinya nama yang mudah diingat. Jangan takut mencoba berbagai gerakan baru, unik, atau bahkan tidak lazim untuk ditarikan. Keunikan itulah yang membuat koreografi Anda terasa lebih spesial! Sesuaikan koreografi tari dengan lagunya. Padukan koreografi yang Anda buat dengan karakter dan pesan yang terkandung dalam lagu yang dipilih. 2Buat kelompok-kelompok tarian. Padukan langkah, gerakan, dan ritme menjadi sebuah kelompok tarian; sesuaikan kelompok tarian tersebut dengan bagian-bagian spesifik dalam lagu yang dipilih. Interpretasikan musik yang mengiringi tarian dengan gerakan dan ekspresi wajah yang sesuai; pastikan pula setiap kelompok tarian mengusung tema atau karakter yang utuh dan koheren.[4] 3Buat gerakan untuk menghubungkan setiap bagian dalam koreografi Anda. Setelah membuat koreografi untuk masing-masing bagian secara terpisah, cobalah membuat gerakan transisinya. Ingat, gerakan yang Anda buat harus mampu menghubungkan setiap kelompok tarian secara halus dan alamiah; dengan kata lain, jangan membuat gerakan transisi yang berisiko merusak keindahan tarian. Meski gerakan transisi bukanlah fokus utama dalam korerografi Anda, pastikan Anda juga tidak membuat gerakan yang membosankan atau monoton. Jangan takut berkreasi! 4 Tentukan properti, kostum, dan efek suara yang dibutuhkan untuk membuat pertunjukan terasa semakin berwarna. Tentukan sedari awal apakah para penari perlu menggunakan properti untuk menyempurnakan koreografi; tentukan pula apakah mereka perlu menggunakan kostum tertentu. Misalnya, rok dengan bagian bawah yang lebar cocok digunakan untuk koreografi yang melibatkan gerakan berputar. Anda juga bisa menggunakan berbagai efek suara seperti berteriak, menjentikkan jari, bernyanyi, atau mengentakkan kaki di lantai agar koreografi yang ditampilkan terlihat lebih menarik; pastikan pula penggunaan efek-efek tersebut konsisten tetapi tidak berlebihan.[5] Pilih properti dan kostum yang tidak berlebihan dan sesuai dengan karakter tarian. Ingat, properti dan kostum yang dipilih tidak boleh merusak fokus audiensi saat menonton pertunjukan Anda. 5Catat koreografi yang Anda buat secara mendetail. Sebelum melatih gerakan, catat seluruh koreografi yang sudah dibuat secara mendetail dengan gaya bahasa Anda sendiri. Catat pula gerakan-gerakan rumit yang sepertinya perlu Anda jelaskan dan demonstrasikan secara lebih mendetail. Persiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin.[6] Iklan 1 Berlatihlah! Ingat, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dengan kata lain, pastikan Anda melatih koreografi yang sudah dibuat secara rutin. Bersabarlah selama proses latihan berlangsung dan jaga kepositifan Anda. Pastikan Anda juga selalu bersikap fleksibel dan membuka diri terhadap perubahan; jangan takut menerima kritik dan saran dari orang lain termasuk dari penari-penari Anda.[7] Latih koreografi dengan tempo yang lambat terlebih dahulu. Saat para penari mulai merasa nyaman dan terbiasa, tingkatkan temponya secara bertahap. Berlatihlah dengan antusias! Dengan demikian, gerakan-gerakan yang ditampilkan akan terasa lebih natural pada pertunjukan yang sebenarnya. Pastikan Anda dan para penari melakukan pemanasan sebelum melakukan geladi kotor. 2Lakukan geladi kotor. Latih koreografi tari tersebut di atas panggung atau tempat lain yang nantinya akan menjadi lokasi pertunjukan Anda. Tentukan cara penari masuk ke – dan keluar dari – panggung, tentukan posisi penari di atas panggung, dan lakukan perubahan jika diperlukan. Pada proses ini, pastikan Anda duduk di bangku audiensi dan menonton mereka dari kejauhan; pastikan pula tidak ada penari yang terhalang oleh properti atau tata letak gedung. Jangan lupa merekam jalannya proses geladi kotor, ya! 3 Perbaiki koreografi Anda. Setelah menonton rekaman geladi kotor, perbaiki koreografi Anda. Sempurnakan setiap bagian dan gerakan transisinya, catat bagian-bagian yang perlu diperbaiki oleh penari, analisis pula emosi yang disampaikan oleh para penari. Sampaikan penilaian Anda kepada para penari dan lakukan berbagai perubahan yang diperlukan. Jangan membuat terlalu banyak perubahan pada koreografi yang sudah dibuat. Kebiasaan tersebut dapat membuat penari-penari Anda merasa frustrasi; akibatnya, performa mereka pun tidak akan maksimal. Pastikan Anda hanya membuat perubahan-perubahan yang benar-benar penting! Iklan Untuk memudahkan Anda atau rekan-rekan Anda mengingat gerakan, cobalah berhitung dari 1-8 untuk setiap kelompok gerakan. Berkreasilah. Sesuaikan gerakan tari dengan karakter dan kepribadian Anda. Jangan hanya menari; berceritalah melalui tarian Anda! Tidak ada yang mampu menari dengan sempurna dalam waktu satu hari. Bersabarlah dan berlatihlah setiap hari; niscaya seiring berjalannya waktu, penampilan Anda pun akan semakin sempurna. Jika Andalah yang akan menampilkan tarian tersebut, cobalah meminta pendapat orang lain untuk memperkaya ide gerakan Anda. Jangan panik! Tetaplah relaks dan bergeraklah mengikuti lagu; bagian terpenting dari menghasilkan tarian yang berkualitas adalah bersenang-senang! Saat sedang menari, rasakan emosi lagu yang melatari tarian. Ingat, tidak semua gerakan harus dibuat rumit. Percayalah, koreografi tari justru akan terasa semakin indah jika Anda menyelipkan beberapa gerakan sederhana di dalamnya. Jangan memaksa para penari Anda untuk menari dengan cara yang sama. Percayalah, fleksibilitas penari adalah salah satu unsur yang membuat sebuah gerakan tari terlihat menarik; biarkan mereka mengekspresikan gerakan yang Anda buat dengan cara mereka sendiri. Jangan memaksa orang lain untuk melakukan atau menampilkan gerakan tari yang membuat mereka tidak yakin atau percaya diri. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Objekdalam penelitian ini adalah tari Cangklak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa koreografi tari Cangklak termasuk ke dalam tari kreasi yang berpola tradisi.
Teknik berkarya tari kreasi salah satunya adalah teknik kepala. Foto kreasi merupakan tarian klasik yang diaransemen dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman. Walaupun berpatok kepada zaman, tari kreasi tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di tari kreasi, yaitu tari kupu-kupu, tari gembira, tari merak, tari roro ngigel, tari jaipong, tari manipuren, dan lain-lain. Tari kreasi tidak menerapkan standar tari yang baku karena dirancang berdasarkan kreasi penata tari. Konsepnya juga disesuaikan pada situasi dengan tetap menjaga nilai Tari KreasiHingga saat ini tari kreasi terus berkembang dengan variasi iringan musik, sehingga muncul istilah tari modern. Mengutip buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 2021 oleh Gramedia Pustaka Utama, secara garis besar tari kreasi dibagi menjadi dua golongan, yaituIllustrasi tari kreasi berpolakan tradisi. Foto kreasi berpolakan tradisi, yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi. Baik dengan koreografi, musik, rias, dan busana, maupun tata teknik kreasi nontradisi, yaitu tari kreasi yang gerakannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi. Baik dalam hal koreografi, musik, rias, dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Tarian ini disebut dengan tari Berkarya Tari KreasiMemahami teknik berkarya dari tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi berbagai teknik gerak. Seluruhnya kemudian bisa dirangkai menjadi sebuah tarian. Setiap tarian di Indonesia mempunyai teknik tari yang gerak dan prosesnya bisa saja sama, tetapi penyebutannya berbeda-beda. Atau bisa juga teknik dan prosesnya sama, tetapi istilahnya pun sama. Mengutip buku Seni Budaya Kelas XI Semester 1 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut teknik berkarya seni kreasiTeknik kepala merupakan kegiatan menundukkan kepala. Lalu, menggerakkan dan membayangkan diri membuat angka delapan dengan dahi. Bayangkan juga diri sendiri menggerakkan dagu dengan arah seperti membuat angka badan menyerupai badan lurus ke depan, sedangkan tangan dan kaki terbuka lebar. Badan dapat digerakkan dan diputar ke kiri maupun ke diputar ke kanan badan menjadi serong kanan, sedangkan bila diputar ke kiri menjadi serong kiri. Gerak badan juga dapat dilakukan ke atas dan ke bawah. Contoh gerak badan yang berputar 180 derajat, yakni tari Topeng Cirebon gaya Losari atau disebut tangan dilakukan dengan membuka telapak tangan ke depan. Dalam bahasa Sunda teknik ini disebut dengan gerak lontang kembar. Kemudian, pergelangan dan tangan menyilang dengan jari-jari menghadap ke bawah. Gerakan ini disebut tumpang sali dalam istilah bahasa kaki adalah teknik dengan cara membuka kedua kaki secara lebar ke depan berat badan. Teknik ini dinamakan adeg-adeg dalam bahasa Sunda, sedangkan dalam bahasa Jawa disebut tanjak. Lalu kaki kanan diangkat ke atas setinggi betis, sehingga tumpuan badan berada di kaki kiri.
Keindahantari tidak hanya keselarasan gerakan-gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang dibawakan (Hadi, 2007 : 13). Tari kreasi Lampung merupakan suatu bentuk penjabaran atau perkembangan dari gerakan-gerakan dari tari daerah Lampung.
Halo semua! Selamat datang di materi Seni Budaya kelas 11 bab 11. Bagaimana pelajaran kemarin? Semoga selalu baik dan tetap pertahankan prestasimu untuk ke depannya ya guys. Nah, di materi bab 11 kali ini, penulis akan membagikan rangkuman berjudul Menerapkan Gerat Tari Kreasi. Mulai dari fungsi, teknik, jenis, sampai nilai estetis. Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini. Bab 11Menerapkan Gerak Tari Kreasi Fungsi Tari di Indonesia Ada banyak fungsi tari di Indonesia. Sebagai upacara, hiburan pribadi, dan penyajian estetis. Tari yang berfungsi sebagai upacara apabila memiliki ciri seperti dipertunjukan pada waktu terpilih, tempat terpilih, penari terpilih, dan disertai sesajian. 1. Tari dengan Fungsi Keagamaan Semua tari yang digunakan untuk acara keagamaan memiliki fungsi upacara. Contoh tari yang berfungsi sebagai upacara yaitu Tari Hudoq dari Kalimantan pada upacara kematian, seperti gambar di bawah ini. 2. Tari dengan Fungsi Hiburan Pribadi Tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan. Dilakukan untuk kesenangan sendiri atau kegembiraan sesaat. Seperti halnya orang yang sedang ramai-ramai menari diiringi musik dangdut merupakan tari yang berfungsi sebagai hiburan pribadi. Contoh lainnya yaitu tari tayub di Blora, seperti gambar berikut 3. Tari dengan Fungsi Penyajian Estetis Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukan. Cara penari agar terlihat kompak, serempak, hafal gerakan, sesuai dengan iringannya dan terlihat indah yaitu latihan yang intens dengan sesama penari dan juga menyesuaikannya dengan musik pengiringnya. Contoh tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis yaitu tari piring dari Sumatera, seperti gambar berikut Bentuk dan Jenis Tari 1. Tari Rakyat Berkembang di lingkungan masyarakat lokal, tumbuh dan berkembang secara turun temurun. 2. Tari Klasik Berkembang di keraton, memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. 3. Tari Kreasi Baru Dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Tari kreasi baru ada 2 yaitu a. Tari kreasi berpolakan tradisi Tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah tari tradisi, dalam hal koreografi, musik, tata busana, rias, dan tata teknik pentasnya. Ada sedikit pengembangan yang dilakukan, tetapi tidak menghilangkan unsur utama dari tradisi. b. Tari kreasi non tradisi Tari yang melepaskan diri dari pola-pola tradisi, dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, dan tata teknik pentasnya. Unsur-unsur di Dalam Tari Estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai bagian dari seni memiliki nilai estetis sebagai kriteria untuk menilai keindahan gerak, yaitu wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak. Wirama untuk menilai Kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama iringan, kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo. Wirasa untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam cara kamu memberikan penjiwaan terhadap tari. Yang bisa amati dalam mengidentifikasi tari, yang pertama terlihat adalah gerak, selanjutnya busananya, kemudian mendengar iringannya. Dengan memperhatikan ciri khas gerak dan ciri khas iringannya, akan mengantarkan pemahaman kepada ciri tari etnis tertentu. Identifikasi Tari 1. Tari Trunajaya dari Bali Wiraga Sikap tangan dan lengan dengan ruang yang terbuka lebar. Posisi badan cenderung condong disertai ekspresi mata yang lincah diiringi wirama yang dinamis dan wirasa yang energik. Dalam tari Bali, penilaian wiraga, wirama, dan wirasa memiliki identitas khusus yang tertuang dalam istilah a. Agem sikap badan, tangan, dan kaki yang harus Tandang cara berpindah Tangkep eskpresi mimik wajah yang memberikan penguatan pada penjiwaan tari. 2. Tari Arjuna dari Jawa Wiraga sikap kaki dan tangan dengan ruang yang sedang. Wirama iringan tari gending tempo sedang berirama mengalun. Wirasa tenang. 3. Tari Gatotkaca dari Jawa Wiraga sikap kaki dan tangan dengan ruang yang luas. Wirama iringan gending dalam tempo sedang. Wirasa ditarikan dengan gagah. Dalam tari Jawa, wiraga harus sesuai dengan karakter tokoh tari yang ditampilkan. Ruang dan tenaga menjadi tuntutan dalam memerankan tokoh yang memiliki karakter. Ruang gerak sempit untuk karakter halus. Ruang gerak luas untuk karakter gagah. Keseluruhan wiraga, wirama, dan wirasa yang tersusun memberikan kesan seimbang, tenang, dan mengalun. 4. Tari Zapin dari Sumatera Wiraga geraknya ringan melayang. Wirama pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan gendang. Wirasa dinamis. 5. Tari Melayu Ciri khas gerak tari Melayu yaitu wiraga penari yang bergerak melayang ringan seperti berselancar meniti aliran air, kadang meloncat ringan seperti riak gelombang yang memecah membentur karang-karang kecil. Wirama berkembang dari tempo yang perlahan, merambat cepat, dan mencapai klimaks kecepatan dibagian akhir. Wirasa tari ditampilkan dalam keriangan. Nilai etis tari Melayu selaras dengan konsep budaya Melayu yang terekam dalam folklore Minang alam takambang jadi guru, adat basandi sara, sara basandi kitabullah artinya alam yang berkembang menjadi guru, adat yang bersendi pada hukum, hukum yang bersendi pada kitab ALLAH. Budaya Melayu identik dengan Islami, yang tampak pada busana para penari yang selalu menutup tubuh. Tari Rwa Bhineda Dalam nilai etis tari Bali, terdapat Rwa Bhineda atau dua yang berbeda, yaitu dua kekuatan yang selalu bersaing di dunia. Manusia berada di tengah dua kekuatan besar tersebut. Manusia selalu dituntut dinamis dalam menghadapi dan mengantisipasi dua kekuatan yang berbeda dan bertentangan. Konsep budaya rwa bhineda tercermin dalam nilai estetis tari Bali yang selalu dinamis dan energik dalam gerak yang cenderung tidak seimbang. Musik Iringan Tari Musik Iringan tari ada 2 yaitu musik Internal dan Eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh seperti tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, dan hentakan kaki ke tanah. Contoh seperti Tari Saman Aceh atau Kecak Bali. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan, keyboard, kendang, angklung, dsb. Contoh Tari Kandagan Jabar, Gandrung Banyuwangi. Iringan tari berfungsi sebagai Iringan penyajian tari Menambah semarak dan dinamisnya tari Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari Daftar PustakaBangun, S. C., dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. This post was last modified on Oktober 10, 2021 642 pm
Tarimodern adalah salah satu genre yang paling sulit untuk mendefinisikan dengan teknik.Modern tidak selalu cepat atau lambat atau dilakukan untuk musik tertentu, atau musik apapun.Itu tidak selalu menyorot keterampilan fisik tertentu atau bercerita.Hal ini belum tentu apa-apa.Dan itu dapat mencakup semuanya.Ini bagus dan besar dari sudut
Prosedur merangkai gerak tari kreasi. Foto PixabayTerdapat empat tahapan yang dapat dilakukan untuk menciptakan gerak tari kreasi dalam seni tari. Seperti yang telah diketahui, tari adalah seni menggerakkan tubuh secara berirama dan biasanya diiringi dengan termasuk ke dalam produk budaya suatu masyarakat. Menurut buku Seni Budaya yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat seniman mereka cipta tarian karena terdapat stimulus dari lingkungan sekitarnya. Kondisi tersebut mendorong mereka untuk meniru gerak-gerak alami dan mengolahnya menjadi sebuah mengetahui prosedur merangkai gerak tari kreasi, ada baiknya untuk mengenali teknik dasar pada gerak tari berikut ini terlebih Dasar Gerak TariUntuk merangkai sebuah tarian, para seniman memerlukan pemahaman dan pengalaman yang mumpuni mengenai teknik gerak pada buku yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., teknik gerak dasar tarian terdiri dari gerak kepala, gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki. Seluruh teknik itu nantinya dapat dikembangkan dan diterapkan menjadi sebuah kesatuan tarian yang teknik gerak kepala antara lain gerak kepala gedheg Jawa, godeg Sunda, dan gerak kepala gilek Sunda.Setiap tarian di Indonesia setidaknya menggunakan arah hadap badan yang bervariasi. Gerak ngelier pada tari Topeng Cirebon Gaya Losari merupakan salah satu contoh gerak badan yang berputar 180 banyak contoh gerakkan tari dengan tangan, antara lain gerak lontang kembar Sunda, gerak tumpang tali Sunda, dan contoh gerak kaki pada tarian, misalnya, adeg-adeg Sunda, tanjak Jawa, gerak engke gigir Sunda, gerak tanjak kanan-kiri untuk tari putri Jawa, dan merangkai gerak tari kreasi. Foto PixabayProsedur Merangkai Gerak Tari KreasiMenyadur buku yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., berikut adalah beberapa langkah dalam merangkai gerak tari kreasiLangkah pertama adalah eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak untuk menghasilkan teknik gerak. Pada tahap ini penari bisa berimajinasi dan menafsirkan gerak terhadap apa yang telah dilihat dan juga dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, imajinasi atau daya khayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk langkah improvisasi, yaitu pengalaman untuk mencoba atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada langkah eksplorasi secara spontan. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi, selanjutnya dikembangkan berdasarkan aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat evaluasi, yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap kegiatan ini, penari mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap pada tahap terakhir ini bertujuan untuk mencari gerak dan selanjutnya membentuk tari dari gerak yang ditemukan.
Padagaris besarnya tari kreasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu : 1. Tari kreasi berpolakan tradisi Merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya.walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya. 2. Tari
- Menari adalah sebuah kegiatan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Menari juga dilakukan dengan cara menggerakkan anggota tubuh kita. Nah, cara menggerakannya adalah dengan mengikuti alunan irama musik yang sedang dimainkan atau dipasang. Seiring berjalannya waktu, seni tari terus berkembang hingga muncul salah satu jenis tari baru, yaitu tari kreasi. Baca Juga Tarian Khas Suku Dayak Kalimantan Barat Tari Monong Tari kreasi adalah pengembangan seni tari yang tidak menggunakan pola atau gerakan tari yang sama seperti seni tari lainnya. Tari kreasi terus berkembang dengan membuat pola-pola tarian baru dan juga susunan koreografi serta teknik gerak tari kreasi. Namun, apa sajakah contoh dari tari kreasi di Indonesia? Sekarang, yuk, kita simak contoh-contoh tari kreasi di Indonesia berikut ini! "Awalnya menari dilakukan untuk tujuan agama dan adat."
SeniTari (Pola Lantai, Ciri dan Tokoh Seniman Tari) Menurut aktifitasnya gerak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat. 2. Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempatdapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kritik Seni? Mungkin anda pernah mendengar kata Kritik Seni? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, tujuan, nilai, tahapan, jenis, bentuk, unsur, alat, tipe dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kritik Seni Kritik Seni merupakan suatu kegiatan yang menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya. karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya. Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang pengkritik harus memiliki bekal pengetahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya. Fungsi Kritik Tari Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni. Media peningkatan kualitas produk karya tari Tujuan Kritik Tari Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan. Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan. Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari. Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman. Mendorong masyarakat penikmat untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik Nilai Estetis Dalam Kritik Tari Pernahkah kamu menilai sebuah karya seni? Apakah tujuan dari menilai sebuah karya seni? Nilai estetis dalam karya seni tari merupakan hal yang sangat penting, dari nilai estetis sebuah karya seni seorang penonton dapat menikmati hal yang sulit diartikan dan memberikan kesenangan bagi penikmatnya. Tarian yang termasuk dalam kelompok pertunjukan merupakan tarian yang ditata secara khusus untuk dapat dinikmati nilai artistiknya. Nilai estetis dalam karya seni tari tidak hanya dilihat dari gerak tari itu sendiri melainkan dilihat dari berbagai aspek seni yang lain sebagai unsur pendukungnya. Pemahaman dari seorang kritikus seni nilai estetis sangat dipengaruhi dari kepekaan rasa bagaimana penari dapat membawakan tarian dengan penuh penghayatan atau penjiwaan. Seorang penari dapat terlihat menarik karena kostum yang digunakan menarik, memiliki teknik menari yang baik, memiliki penapilan pribadi yang mengesankan, memilliki kepekaan yang baik dalam ritme dan musik keberhasilan koreografi yang tepat dan dapat menggugah emosi baik pada penari maupun bagi penonton. Kepekaan estetis dapat diajarkan kepada siswa dan penari melalui praktek tari atau ketika mengoreksi gerakan yang dilakukan oleh siswa atau penari. Seorang guru atau penata tari mengajarkan bagaimana seorang penari dapat melakukan gerak dengan baik dengan penuh penjiwaan, saling mengisi dengan iringan musik. Bagaimana menari sambil menghayati dialog dan iringan musik yang disertai adanya nyanyian dari seorang sinden atau vokalis. Bagaimana memilih bentuk dan warna kostum yang sesuai dengan tarian tersebut, merias wajah, property tari yang digunakan dan sebagainya. Dari kemampuan tersebut seorang tari dapat memberikan saran kepada atau kritikan kepada siswanya. Dengan begitu seorang siswa juga dapat memiliki bekal untuk dapat memberikan penilaian terhadat karya seni orang lain. Tahapan Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa tahapan dalam kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Deskripsi Deskripsi merupakan tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 2. Analisis formal Analisis formal merupakan tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. 4. Evaluasi atau penilaian Apabila tahap ane sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke iv atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya. Jenis-Jenis Kritik Tari Berikut ini terdapat empat 4 jenis-jenis kritik tari, yakni sebagai berikut Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain. Kritik Pendagogik Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik Populer Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni. Bentuk-Bentuk Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kritik tari, yakni sebagai berikut 1. Pendekatan Formalistik Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetik bagi pengamat seni. 2. Pendekatan Ekspresivisme Kritik seni ekpresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah. Intensitas pengalaman mengandung makna, bahwa karya seni yang baik dapat menggetarkan perasaan yang lebih kuat daripada perasaan keseharian pada saat kita melihat relitas yang sama. 3. Pendekatan Instrumentalistik Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak pada kemampuan seniman untuk mengelolah material seni ataupun pada masalah internal karya seni. Dapat dikatakan bahwa teori seni instrumentalistik menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian. Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat. Unsur Kritik Tari Berikut ini terdapat beberapa unsur kritik seni, yakni sebagai berikut Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari. Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa information yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian. Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya. Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan information-information visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara full general atau non general. Alat Kritik Seni Tingkat kepakaran seorang kritikus menurut keahlian dan persyaratan tersendiri, sehingga bobot penilaian yang dilakukannya cukup meyakinkan bagi para pembaca. Bekal atau perlengkapan yang harus dimiliki kritikus seni sehingga penilaiannya berbeda dengan orang kebanyakan, sebagai berikut Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas mengahargai kreativitas artistic yang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karaya seni yang eksis di berbagai tpat dan zaman. Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan. Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di museum. Pengalaman otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya seni belaka. Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan karya yang menjadi objek kritiknya. Seorang kritikus perlu mengetahui benar peristilahan seni, fashion seni, fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodic, disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatar belakangi kreasi seorang seniman. Seorang kritikus harus paham betul pebedaan antara niat creative dengan hasil atau penyampaian creative, sehingga dia mampu meluhat senjangan antar keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis terungkap dalam hasil kreasi seninya. Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi. Sebaliknya, mampu pula secara ojektif dan penuh kearifan mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman tersebut berbeda pendapat. Dengan kata lain perbedaan pendapat tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus. Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan demokratis adalah basis kearifan penilaina seni. Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judisial, dalam praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian akurat. Diperlukan waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat secara hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai kerya seni dengan bujaksana dan cerdas. Tipe Kritik Seni Pada kesempatan ini, tidak semua tipe kritik tersebut dibahas, tetapi akan dikemukakan tipe kritik versi Feldman yang meliputi one. Kritik Jurnalistik Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan. Kewajiban seorang kritikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam, di samping untuk menyampaikan fenomena keindahanyang menggugah rasa keindahan. Pada umumnya kritikus menghindari penulisan yang panjang, agar tidak menyita kolom pemberitaan secaraberlebihan. MajalahTime danTempo di Republic of indonesia merupakan contoh media yang menerapkan tipe kritik jurnalistik dalam rubric kesenian mereka. 2. Kritik Pedagogik Kritik seni pedagogic diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Para pendidik seharusnya memahami standar nilai dunia seni professional dan mampu berperan sebagai seorang kritikus, meskipun standar dunia seni profesional tersebut tidak digunakan sebagai kriteria untuk menilai karya peserta didiknya. Satu hal yang sulit bagi seorang pendidik seni ialah keterlibatan kapasitas kritisnya dalam proses pengajaran. Dia harus sadar bahwa kegiatan menganalisis dan menafsirkan karya mahasiswa-siswi adalah untuk kemajuan dan kepentingan peserta didik itu sendiri. Kritikus pedagogik membimbing bagaimana proses menganalisis dan menafsirkan nilai seni dan memahami karakter seni yang dibuatnya. 3. Kritik Ilmiah Kritik ilmiah atau kritik akademi adalah istilah yang digunakan di Indonesia sebagai alih bahasa darischolary criticismsebagaimana disebutkan oleh Feldman. Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan disquisitional judgment. Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan lmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya. Kritik seni ilmiah sama sekali tidak bermaksud mengilmiahkan seni, jenis kritik ini hanya meminjam sarana ilmiah untuk melakukan penilaian seni yang lebih akurat. Misalnya, menggunakan prosedur penelitian untuk mengumpulkan data yang lengkap, sebagai bukti konkret untuk melakukan penilaian yang logis, sehingga kesimpulan kritik yang dihasilkan dapat mengungkap makna seni berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan. iv. Kritik Popular Pada dasarnya implikasi kritik seni popular ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak. Cita rasa seni yang bernilai adalah kesetiaan pada fakta realisme yang pembahasannya berhubungan dengan gaya akurasi objektif. Contoh Kritik Seni Berikut ini terdapat dua ii contoh Kritik Seni, yakni sebagai berikut Tari Merak Deskripsi Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini. Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih. Analisis Dalam pertunjukkan Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut para penari terlihat membawakan tarian tersebut dengan sangat anggun dan begitu lemah gemulai sehingga terlihat sangat menarik. Para penari juga terlihat sangat kompak. Kostum dan make upwards yang mereka gunakan pun sangat bagus dan cocok. Kemudian lagu yang diputar menurut saya sangat pas atau sesuai dengan gerakan para penari. Interpretasi Simbol busana dan tata rias pada tari merak ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Merak yang mereka bawakan ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung Merak. Simbol gerak tari merak melambangkan gerak merak jantan yang sedang menarik pasangannya. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang. Dalam pertunjukan tari merak menampilkan keceriaan karena salah satu fungsi dari tari merak adalah sebagai tari penyambut tamu. Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali persaudaraan. Evaluasi Secara keseluruhan penyajian Tari Merak pada video “Tari Merak Upi Bandung” tersebut sangat menarik. Mereka menari dengan sangat kompak, sehingga sedap dipandang. Kostum dan brand upwards yang mereka gunakan juga sangat serasi dan bagus, dengan perpaduan warna dari kostum yang mereka gunakan satu sama lain. Lagu yang diputar atau yang digunakan pada tarian ini sangat pas atau sangat cocok dengan gerakan tarian para penari. Ekspresi wajah mereka pada saat tampil juga sangat bagus sehingga mereka terlihat seperti professional. “Menilai pagelaran tari X TKJ two Ceritane Mbah Sinta ” 1. Deskripsi data Ramayana dari bahasa Sanskerta रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti “Perjalanan Rama” adalah sebuah cerita/kisah kepahlawanan dari India yang digubah oleh Walmiki Valmiki atau Balmiki dari cerita Dewi Sita. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata. Pada acara pagelaran seni kemarin kelas X TKJ 2 menampilkan Drama tari Ramayana tetapi sudah mengalami pengembangan alur cerita. Mereka membawakan cerita yang berjudul “Ceritane mbah sinta”. Pagelaran itu ditampilkan oleh kelas 10 TKJ 2. Pemainnya adalah sebagian dari kelas tersebut dan sebagian lagi sebagai organizing commite. Cerita itu cukup menghibur para penonton karena mereka tampil dengan maksimal. Cerita ramayana asli yang penuh dengan adegan tegang dan penuh pertarungan mampu mereka ubah menjadi cerita yang bergenre komedi. Menurut kami korografer dan kostum dari kelas ten tkj 2 itu sudah mendukung penampilan, tetapi koreonya, pola lantai, ekspreksi penari,tatanan musik itu kurang. 2. Analisis Antara lain Narator tertalu aktif berdialog Pola lantai kurang, karena tidak terlalu terlihat pola lantainya saat menari pemain hanya berada di satu tempat sehingga tidak tertata dengan baik. Ekspresi Totalitas ekspresi tidak di mainkan, karena para penari terlalu banyak bercanda, unsur-unsur tari wirasanya itu tidak dimainkan, dan menyebabkan penonton berfikir ini seperti masih latian. Tatanan musik Musiknya sebenarnya sudah mendukung namun operatornya kurang konsensentrasi sehingga ada function dimana seharusnya ada musik namun tidak jadi, kita mengatahiu ini karena ada kode dari narrator kepada operator musik namun tidak direspon. Musik ngadat dan telat masuk. 3. Interpretasi Menurut kami tidak terdapat makna dari tarian tersebut selain untuk menghibur penonton. Karena dilihat dari temanya bergenre komedi dan tariannya termasuk modernistic. four. Evaluasi Secara keseluruhan pergelaran Drama tari kelas Ten TKJ i cukup menarik. Para pemain memerankan perannya dengan rasa percaya diri yang tinggi dan mereka sudah cukup kompak. Namun ada beberapa hal yang dapat diperhatikan agar pagelaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Diantarnya mereka harus lebih mengatur pola lantai dalam menari agar tertata rapi dan mereka harus lebih memperbanyak koreografi tarinya agar seimbang dengan dialog. Adegan saat pergantian pemain tidak tertata serta narator lebih aktif berbicara dari pemain. Daftar Pustaka Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Scribd Demikian Penjelasan Materi Tentang Kritik Seni Pengertian, Fungsi, Tujuan, Nilai, Tahapan, Jenis, Bentuk, Unsur, Alat, Tipe dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
Penciptaantari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari kreasi baru.Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
JNoo0. 04laen8vgf.pages.dev/22204laen8vgf.pages.dev/21404laen8vgf.pages.dev/8704laen8vgf.pages.dev/4804laen8vgf.pages.dev/2104laen8vgf.pages.dev/38504laen8vgf.pages.dev/18504laen8vgf.pages.dev/30304laen8vgf.pages.dev/180
koreografi dan teknik gerak tari kreasi dilakukan dengan